Sabtu, 04 Juli 2015

Masyarakat Ekonomi Asean. Dampaknya dalam Bidang Informatika



MEA, Pengertian dan Sejarah

MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya system perdagaangan bebas antara Negara-negara asean. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC).

Pada KTT di Kuala Lumpur pada Desember 1997 Para Pemimpin ASEAN memutuskan untuk mengubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil, makmur, dan sangat kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang adil, dan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi (ASEAN Vision 2020).

Pada KTT Bali pada bulan Oktober 2003, para pemimpin ASEAN menyatakan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menjadi tujuan dari integrasi ekonomi regional pada tahun 2020, ASEAN Security Community dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN dua pilar yang tidak terpisahkan dari Komunitas ASEAN. Semua pihak diharapkan untuk bekerja secara yang kuat dalam membangun Komunitas ASEAN pada tahun 2020.

Selanjutnya, Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang diselenggarakan pada bulan Agustus 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia, sepakat untuk memajukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan target yang jelas dan jadwal untuk pelaksanaan.

Pada KTT ASEAN ke-12 pada bulan Januari 2007, para Pemimpin menegaskan komitmen mereka yang kuat untuk mempercepat pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 yang diusulkan di ASEAN Visi 2020 dan ASEAN Concord II, dan menandatangani Deklarasi Cebu tentang Percepatan Pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 Secara khusus, para pemimpin sepakat untuk mempercepat pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 dan untuk mengubah ASEAN menjadi daerah dengan perdagangan bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih bebas.


Dampak MEA secara umum

1. Dampak Positif

Ada beberapa dampak dari konsekuensi MEA, yakni dampak aliran bebas barang bagi negara-negara ASEAN, dampak arus bebas jasa, dampak arus bebas investasi, dampak arus tenaga kerja terampil, dan dampak arus bebas modal.

2. Dampak Negatif

a. Mutu pendidikan tenaga kerja masih rendah, di mana hingga Febuari 2014 jumlah pekerja berpendidikan SMP atau dibawahnya tercatat sebanyak 76,4 juta orang atau sekitar 64 persen dari total 118 juta pekerja di Indonesia.

b. Ketersediaan dan kualitas infrastuktur masih kurang sehingga memengaruhi kelancaran arus barang dan jasa.

c. Sektor industri yang rapuh karena ketergantungan impor bahan baku dan setengah jadi.

d. Keterbatasan pasokan energi.

e. Lemahnya Indonesia menghadapi serbuan impor, dan sekarang produk impor Tiongkok sudah membanjiri Indonesia.


Dampak MEA dalam bidang Informatika

Dampak dalam bidang Informatika yang akan saya tekankan saat ini adalah tentang bagaimana Sumber Daya Manusia itu sendiri.
Dalam rangka menghadapi MEA ada beberapa yang mempengaruhi teknologi informatika diantaranya SDM yang berkualitas, keamanan di bidang teknologi seperti penggunaan transaksi elektronik, penggunaan taknologi transportasi yang inovatif dan cepat, menciptakan sesuatu yang baru dan sangat dibutuhkan oleh kelangsungan hidup manusia seperti transportasi tesla.

Kemkominfo mendorong agar memperbanyak Lembaga Sertifikasi Profesi, hal ini bertujuan untuk mempercepat proses sertifikasi tenaga kerja khusunya dibidang TIK.

Menanggapi hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan,“Untuk mengejar sertifikasi tenaga kerja berarti perlu didirikan sebanyak-banyaknya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Karena saat ini LSP bidang TIK baru ada dua. Karena itu, kita minta dukungan dari Eko Indarjdi dari BNSP." Hal tersebut seperti yang dikutip dari laman resmi Kemkominfo, Senin (2/2). - See more at: http://www.teknopreneur.com/dinamika/teknopreneur-hadapi-mea-kemkominfo-perbanyak-lsp-tenaga-kerja-di-bidang-tik#sthash.BSo23LaY.dpuf

Menanggapi hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan,“Untuk mengejar sertifikasi tenaga kerja berarti perlu didirikan sebanyak-banyaknya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Karena saat ini LSP bidang TIK baru ada dua. Karena itu, kita minta dukungan dari Eko Indarjdi dari BNSP." Hal tersebut seperti yang dikutip dari laman resmi Kemkominfo, Senin (2/2).

SDM yang berkerja di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi harus siap dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, karena jika SDM nasional tak siap dalam menghadapi MEA maka SDM nasional akan mengalami serbuan tenaga kerja asing yang akan mengisi tenaga kerja Indonesia dibidang TIK.

Pihaknya mendorong lebih banyak lembaga dan institusi di Tanah Air untuk memfasilitasi sertifikasi bagi tenaga kerja khususnya yang bergerak di bidang TIK.

Sertifikasi, kata dia, menjadi salah satu prasyarat untuk mendongkrak kualitas dan daya saing SDM TIK Indonesia.

Sumber.
http://seputarpengertian.blogspot.com/2014/08/Pengertian-karakteristik-masyarakat-ekonomi-asean.html
http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/12/pahami-masyarakat-ekonomi-asean-mea-2015
http://ndjirezarivai.blogspot.com/2015/06/mea-masyarakat-ekonomi-asean.html
http://www.teknopreneur.com/dinamika/teknopreneur-hadapi-mea-kemkominfo-perbanyak-lsp-tenaga-kerja-di-bidang-tik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar