Kata
Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah
S.W.T. Karena berkat dan Rahmat-Nya kami dapat menyusun makalah tentang
“Manusia Sebagai Mahluk Sosial” yang diberikan oleh Bapak Andi Tenrisukki T.
sampai dengan selesai. Semoga makalah yang kami susun ini dapat menjadi
bermanfaat tidak untuk mahasiswa/i tetapi juga semua yang membutuhkan informasi
ini. Mohon maaf jika ada salah-salah kata.
Penulis
Jakarta, November 2013
Manusia
Sebagai Mahluk Sosial
Bab
I : Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Tak Lepas dari sebutan mahluk sosial
yang berarti manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan membutuhkan bantuan
satu sama lainnya, atau yang biasa disebut simbiosis mutualisme.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud
dan Tujuan dari pembuatan makalah ini ditujukan agar menambah pengetahuan
tentang Manusia Sebagai Mahluk Sosial, agar kita dapat menyadari pentingnya
bersaudara dan menjalin hubungan (silaturahmi) diantara kalian semua.
1.3 Dasar Teori
Menurut
para ahli Manusia Sebagai Mahluk Sosial didefinisikan sebagai:
Ø Dr. JOHANNES GARANG
Makhluk
sosial adalah makhluk berkelompok dan tidak mampu hidup menyendiri.
Ø NANA SUPRIATNA
Makhluk
sosial adalah makhluk yang memiliki kecenderungan menyukai dan membutuhkan
kehadiran sesamanya sebagai kebutuhan dasar yang disebut kebutuhan sosial
(social needs)
Ø WALUYO
Makhluk
sosial adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya, saling
membutuhkan satu sama lain.
Ø ARISTOTELES
Makhluk
sosial merupakan zoon politicon, yang berarti menusia dikodratkan untuk hidup
bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain.
Ø MOMON SUDARMA
Makhluk
sosial merupakan makhluk yang dalam kesehariannya sangat membutuhkan peran
makhluk yang lainnya.
Ø MUHAMMAD ZUHRI
Makhluk
sosial adalah makhluk yang tidak akan sanggup hidup sedniri, selalu bergantung
pada orang lain dan apa yang dibutuhkannya dalam hidup juga dibutuhkan pula
oleh orang lain.
Ø DELIARNOV
Makhluk
sosial adalah makhluk yang mustahil dapat hidup sendiri serta membutuhkan
sesamanya dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Bab II : Pembahasan
2.1
Ringkasan dan Definisi Manusia Sebagai Mahluk Sosial
Manusia
selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebut sebagai makhluk sosial.
Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk
berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain, interaksi ini berbentuk
kelompok. Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut juga dengan
'zoon politicon'. Aristoteles adalah orang yang pertama yang mengatakan bahwa
manusia adalah 'zoon politicon' atau mahkluk yang tidak bisa hidup sendiri.
Manusia
sebagai Makhluk Sosial Manusia sejak lahir sampai mati selalu hidup dalam
masyarakat, tidak mungkin manusia di luar masyarakat. Aristoteles mengatakan:
bahwa makhluk hidup yang tidak hidup dalam masyarakat ialah sebagai seorang
malaikat atau seorang hewan.
Manusia adalah
makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya. Misalnya saja
hubungan sosialisasi antar tetangga , dengan adanya interaksi sosial antar
tetangga akan mempermudah kita dalam mengatasi masalah di sekitar yang
membutuhkan bantuan dari manusia lainnya. Jadi itulah mengapa manusia dikatakan
sebagai makhluk sosial.
Ciri-ciri Manusia
Sebagai Mahluk Sosial
·
Suka Bergaul
·
Suka Bekerja sama
·
Hidup Berkelompok
·
Memiliki Kepedulian terhadap orang lain
·
Tidak bisa hidup sendiri
Faktor-faktor yang menjadikan Manusia Sebagai Mahluk Sosial
·
Adanya dorongan seksual, yaitu dorongan manusia untuk
mengembangkan keturunan atau jenisnya.
·
Adanya kenyataan bahwa manusia adalah serba tidak bisa atau
sebagai makhluk lemah.karena itu ia selalu mendesak atau menarik kekutan
bersama, yang terdapat dalam perserikatan dengan orang lain.
·
Karena terjadinya habit pada tiap-tiap diri manusia. Manusia
bermasyarakat karena ia telah biasa mendapat bantuan yang berfaedah yang
diterimanya sejak kecil dari lingkungannya.
·
Adanya kesamaan keturunan, kesamaan territorial, nasib,
keyakinan/cita-cita, kebudayaan, dan lain-lain.
Faktor-faktor lain yang dapat
mengatakan manusia adalah makhluk sosial, yaitu :
a. Manusia
tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku
manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi
dengan orang lain
d. Potensi
manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Secara alamiah manusia
berinteraksi dengan lingkungannya, manusia sebagai pelaku dan sekaligus
dipengaruhi oleh lingkungan tersebut. Perlakuan manusia terhadap lingkungannya
sangat menentukan keramahan lingkungan terhadap kehidupannya sendiri. Manusia
dapat memanfaatkan lingkungan tetapi perlu memelihara lingkungan agar tingkat
kemanfaatannya bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan. Bagaimana manusia
mensikapi dan mengelola lingkungannya pada akhirnya akan mewujudkan pola-pola
peradaban dan kebudayaan.
Manusia sebagai makhluk
budaya Budaya atau Kebudayaan perbedaan mendasar antara manusia dengan makhluk
yang lain (hewan) ialah bahwa manusia adalah makhluk berbudaya, hal ini
disebabkan karena manusia diberi anugrah yang sangat berharga oleh Tuhan, yaitu
budi atau pikiran.dengan kemampuan budi atau akal itulah manusia dapat
menciptakan kebudayaan yang menyebabkan kehidupannya sangat jauh berbeda dengan
kehidupan hewan.
Oleh karena, itu manusia
sering disebut makhluk sosial, artinya makhluk yang harus hidup bersama dengan
manusia lain dalam satu kesatuan yang disebut dengan masyarakat. Disamping itu,
manusia adalah makhluk yang menciptakan kebudayaan dengan berbudaya itulah
manusia berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya. Manusia tidak dapat dilepas dari
kebudayaan, dimana ada manusia disitu ada kebudayaan.kapankah kebudayaan mulai
ada dimuka bumi? bersamaan dengan mulai adanya umat manusia dimuka bumi ini.
Contoh perilaku manusia sebagai mahkluk sosial yang
bermoral:
- Bergotong-royong membersihkan desa.
- Mengunjungi orang sakit
- Bergotong-royong membersihkan desa.
- Mengunjungi orang sakit
Bab III : Penutup
Kesimpulan :
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah
ini adalah setiap manusia mungkin dapat hidup masing-masing (individual), akan
tetapi hidup akan lebih berarti jika kita bisa saling bantu-membantu, bekerja
sama, silaturahmi atau menjalin hubungan, dan juga bergotong-royong dan saling
menjaga, bukan hanya sesama manusia saja, tetapi juga pada alam dan semua yang
diciptakan oleh Tuhan Y.M.E.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar